Nama "ALLAH" dalam Alkitab tidak perlu diperdebatkan!


Beberapa Pertimbangan:

1. Orang-orang Kristen Timur Tengah sendiri di dalam Alkitab mereka (Arabic Bible)
menggunakan kata Allah.
Ini salah satu contoh: Genesis 1:1 - Arabic transliteration]
"Fee al-badi' khalaqa Allahu as-Samaawaat wa al-Ard . . . " [John 3:16 -Arabic transliteration]
"Li-annhu haakadha ahabba Allahu al-'Aalama hataa badhala . . . "

Kekristenan Timur Tengah telah ada sejak abad pertama (kira-kira tahun 100 M), jauh lebih lama daripada “Kedar” (lahir sekitar tahun 600an). Mereka sudah lima abad menggunakan kata "Allah", jauh sebelum “Kedar” eksis.

2. Kalau mau jujur terhadap sejarah, ELOHIM pada awalnya adalah Nama DEWA KANAAN.
Namun ketika orang Israel memasuki Kanaan dan mengalahkan suku-suku bangsa disana, istilah ELOHIM diambil alih oleh mereka, dan maknanya mengalami perubahan. ELOHIM menjadi nama yang mengacu pada YHWH. Makanya YHWH disebut ELOHIM. Dalam sosiologi, hal ini disebut akulturasi.

Ini fakta sejarah. Anda tahu atau tidak? Kalo tidak tahu dan belum tahu, supaya tahu dan wawasannya makin terbuka, silahkan baca buku teologi ini: “Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama” oleh William Dyrness, terbitan BPK Gunung Mulia, Jakarta.
1) Kalo YHWH murni nama diri, maka DIA mestinya sudah MURKA pd orang Israel, karena mereka berani menyebutnya sebagai ELOHIM (Nama Dewa-Dewa Kanaan).
2) Bukan itu saja, Kitab Suci Perjanjian Lama yg berbahasa Ibrani, memasukkan ELOHIM sebagai sesembahan.
Misalnya: Kejadian 1:1
Bre'shiyt bara' 'Elohiym 'et hashamayim w'etha'arets.

Dua fakta ini, DIA tdk murka! Karena DIA adalah Empunya Segala Bangsa, Bahasa dan Budaya.

Waktu orang Arab panggil DIA Allah,
Waktu orang Israel panggil DIA Elohim,
Waktu orang Batak panggil dia Debata Jahoba,
Waktu orang Eropa/Amerika panggil DIA God,
Waktu orang Ambon panggil DIA Tetemanis,
Waktu orang ....... (silahkan kalau ada yg mau tambah) panggil Dia Mengerti! Dia tahu kita tdk memaksudkannya kepada suatu Berhala/Dewa masa lalu, tetapi maksudnya jelas, yaitu kepada DIA, (Bapa, Anak, Roh Kudus).

Tidak ada komentar: