Darah Domba dalam Science dan Alkitab



Siapa sangka kalau darah domba bisa membunuh racun yang terdapat dalam bisa ular? Hal itulah yang baru-baru ini ditemukan peneliti dari Australia, tepatnya di peternakan Mintaro yang berada di Lembah Clare. Domba-domba yang dikembangbiakkan di peternakan ini, sekarang telah menjadi harapan baru untuk menyelamatkan nyawa manusia dari keracunan bisa ular. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa antibodi atau zat tertentu di dalam darah domba di daerah ini dapat membunuh bibit penyakit dan racun yang berasal dari bisa ular. Australia sendiri adalah lokasi yang ideal untuk mengembangkan sistem tersebut. Pasalnya, di Negeri Kanguru ini tidak tercatat bahaya penyakit scrapie yang menyerang kambing dan domba atau penyakit sapi gila dan sejenisnya.


Untuk menjaga kesehatan domba-domba berbobot sekitar 90 kilogram itu, setiap empat pekan sekali dilakukan imunisasi dengan mesin khusus. Domba-domba muda berusia 10 sampai 12 bulan tersebut, juga disuntik vaksin dari bisa ular yang dicampur dengan semacam antigen, agar domba menjadi kebal. Kemudian, setiap empat pekan sekali pula, sekitar 800 gram darah setiap ekor domba diserap dan dikemas dalam kantong-kantong darah. Darah domba dari bagian selatan Australia itu lantas dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan serumnya untuk kemudian dibekukan. Setiap ekor domba dapat menghasilkan rata-rata sekitar lima kilogram serum per tahun. Serum dari darah domba itulah yang kemudian menjadi alternatif pengganti serum serupa dari darah kuda, yang belakangan diketahui memiliki banyak dampak negatif.

Alkitab rupanya tidak bertentangan dengan Sains. Dalam Alkitab Yesus digambarkan sebagai anak domba Allah dan darahnya berkuasa menolak racun si iblis, yang sering digambarkan dengan ular oleh Alkitab. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: