Penginjilan menurut Yesus - terambil dari Markus 14:3-9

Markus 14:3, 8- 9:

3.  Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
8.  Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.  
9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Penginjilan menurut Yesus rupanya berhubungan dengan apa yang dikerjakan atau yang dilakukan oleh perempuan yang disebutkan dalam Markus 14:3, 8-9. Injil bahasa aslinya adalah Evangelion, dimana memiliki makna kabar baik yang hampir-hampir tidak dapat dipercaya. Kabar baik yang dimaksudkan disini bukan sekedar kabar baik seperti baru mendapatkan kenaikan gaji, baru mendapatkan mobil baru, dan hal semacam itu. Bukan. Kabar baik, Injil, adalah kabar baik yang berbicara tentang keselamatan yang datang oleh karya penebusan, lewat korban Yesus di atas kayu salib.

Ini adalah penginjilan yang benar versi-nya Yesus, pelayanan yang benar versi-nya Yesus yaitu merujuk kepada apa yang telah dilakukan oleh perempuan ini. Ada begitu banyak versi mengenai bagaimana seharusnya penginjilan dilakukan, bagaimana pelayanan yang benar. Tapi kita pasti setuju bahwa pelayanan versi Yesus adalah yang paling tepat. 

Ada sebuah kesalahpahaman mengenai pelayanan yang berpikir bahwa pelayanan itu hanyalah orang-orang yang menjadi petugas atau pelayan di gereja. Itu tidak sepenuhnya benar. Anda sebagai ibu rumah tangga juga bisa melayani Tuhan, sebagai istri yang cakap mengatur rumah tangga, jadi "cheerleader" buat suami Anda. Setiap kali suami Anda pergi bekerja, bersoraklah buat dia, berikan semangat, Anda berada di tim yang sama dengan suami Anda. Itupun melayani Tuhan.

Lalu tindakan apa saja yang dilakukan oleh perempuan di dalam Markus 14:3-9 yang sampai-sampai Yesus katakan: di mana saja Injil diberitakan...yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Penginjilan atau pelayanan hendaknya memiliki 4 tindakan yang juga dilakukan oleh perempuan ini:

1. Berani di dalam Yesus. (ayat 3)

Berani yang saya maksudkan di sini bukanlah nekat. Nekat adalah keberanian yang tanpa perhitungan dan cenderung tampak bodoh. Sebagai contoh, sudah tahu tidak bisa menyetir, tidak punya SIM, eh malahan ambil mobil orang tua dengan menyelinap dan nekat membawanya untuk "show off" di depan teman-teman. Ini nekat. Atau sebagai contoh seperti tayangan Fear Factor dimana Anda bisa melihat orang-orang unjuk nyali dengan memakan otak sapi mentah-mentah. Kemudian akan diputuskan yang makan beberapa bagian otak paling banyak maka dialah yang akan menang. Itu hal yang sia-sia dan itu termasuk kategori nekat. Mereka melakukannya hanya demi dipuji-puji dan mendapat uang semata. 

Keberanian yang saya maksudkan di sini bukanlah keberanian yang semacam itu. Itu adalah keberanian yang digerakkan untuk dunia, untuk kemegahan dan kemuliaan diri sendiri. Keberanian yang saya maksud adalah keberanian untuk menginjil, melayani dan memuliakan Tuhan lewat kehidupan kita.

Jangan takut untuk menjadi terang, jangan takut dicemooh dan jangan takut ditertawakan apabila Anda melakukannya sungguh-sungguh untuk Tuhan. Anda lihat perempuan ini, Alkitab tidak menyebutkan namanya. Padahal kita tahu persis bahwa setiap titik koma dalam Alkitab mengandung makna. Bahkan kita bisa melihat bahwa rumah tempat di mana Yesus makan saat itu juga disebutkan adalah rumah Simon si kusta.

Perempuan ini tidak disebutkan namanya. Ia bukan adik perempuan, istri, anak dari salah seorang yang duduk makan bersama-sama dengan Yesus di rumah itu. Ia datang dari luar. Ia datang dari jalanan di luar. Ia tidak diundang! Tapi hal itu tidak menghalanginya untuk masuk menjumpai Yesus. Ia berani masuk untuk memuliakan Tuhan dan melayani Tuhan dengan apa yang Tuhan taruh di dalam hatinya.

Anda bisa lihat dia ayat 4-5 bagaimana ia dicemooh, diledeki karena apa yang ia perbuat dalam memuliakan Tuhan. Tapi Tuhan tidak tinggal diam dan tetap setia memelihara ia (ayat 6-9). Jadi kalau Anda diledeki orang "pesek lu", Anda bisa meraba-raba sedikit hidung Anda untuk mengecek apakah benar hidung Anda pesek atau tidak, ya kalau itu benar ya Anda diam saja. Justru kalau Anda pesek dan orang bilang "mancung lu" maka baru Anda tersinggung. Sekalipun Anda pesek, yang paling penting kan lubang hidungnya menghadap ke bawah, betul? Coba Anda bayangkan kalau lubang hidung Anda menghadap atas, terbalik, dan sekarang sedang musim hujan, kan bisa repot hahaha. Kalau Anda diledeki "sok suci lu, doa melulu, doa melulu," jawab saja "amin, amin deh.." jawab saja seperti itu. Nanti Tuhan yang bela Anda.

2. Boros buat penginjilan. (ayat 3)

Pak Pdt. DR. Yesaya Pariadji sering berkata bahwa pelayanan adalah pengorbanan. Suatu hari dalam perjalanan pulang dari Kelapa Gading, Pak Pdt. DR. Yesaya Pariadji berpikir daripada biaya untuk merayakan Natal yang sangat besar, lebih baik untuk membangun gereja di daerah-daerah dan merayakan Natal di desa-desa.

Pada saat Pak Pariadji sedang memikirkan hal ini, merencanakan sesuatu, Tuhan langsung mengetahuinya, sehingga Tuhan menegur Pak Pariadji: "Pariadji, baca Alkitab tentang seorang wanita yang mempersembahkan minyak narwastu seharga 300 dinar. Itulah gambaran tentang perayaan Natal."

Itulah pasal dan ayat yang kita baca hari ini. Natal adalah pemborosan untuk memuliakan Tuhan. Tuhan yang menaruh hal itu di dalam hati Pak Pdt. DR. Yesaya pariadji, dan saya percaya Tuhan yang sama yang menaruh pengertian yang sama di hati perempuan di dalam Markus 14: 3-9 ini. Sekalipun banyak yang mempertanyakan mengapa harus begitu boros, mengeluarkan biaya sampai milyaran untuk sebuah Natal, habis hanya dalam sehari, tapi Pak Pariadji tidak pernah bergeming untuk merayakan Natal dengan besar-besaran, dengan mengeluarkan dana yang Milyaran di Stadion Utama Gelora Bung karno Senayan.

Itu sebabnya saya mengajak Anda semua untuk hadir di dalam Perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia, pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2013, Jam 18.00 WIB di Stadio Utama Gelora Bung Karno Senayan.



3. Pencurahan minyak (minyak urapan). (ayat 3)

Lalu apa lagi yang dilakukan oleh perempuan itu sehingga ia dihubungkan dengan penginjilan? Saya mendapati ia juga melakukan pencurahan minyak di ayat 3. Dalam hubungannya dimana penginjilan berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh perempuan ini, yang ketiga adalah harus ada unsur minyak. Jangan pura-pura tidak mengerti, tentu saja yang dimaksud disini adalah minyak urapan.

Di Gereja Tiberias saya sangat bersyukur bahwa gereja berani berkorban untuk setia selalu menyediakan minyak dan diberikan cuma-cuma di dalam setiap ibadah di Gereja Tiberias Indonesia. Gratis! Tidak dipungut bayaran. Jadi kalau ada orang yang mengambil minyak urapan yang diberikan cuma-cuma oleh Gereja Tiberias dan kemudian dia menjualnya kepada orang luar, maka orang tersebut sedang menjelek-jelekkan nama Gereja Tiberias. Jangan lakukan itu. Kalau Anda adalah orang tersebut maka Anda harus bertobat.

Saya sebagai hamba Tuhan, saya juga telah membuat sebuah komitmen untuk berkorban dengan selalu menyediakan minyak zaitun untuk dipakai mendoakan dan mengurapi jemaat. Doa saya setiap dari Anda yang terima minyak urapan, maka hari ini juga usaha Anda diberkati, toko dagangan Anda diberkati, karir Anda mendapat promosi, kantor anda omsetnya terjadi pelipatgandaan dan setiap tender yang sedang Anda proses boleh berhasil!

Dalam Mikha 6:7 diceritakan bahwa Tuhan berkenan kepada pencurahan minyak. Anda yang diurapi dengan menggunakan sarana minyak urapan maka hari ini juga sesuai dengan Firman Tuhan maka Anda akan menikmati perkenanan Tuhan - God's Favour.

Banyak anak-anak muda yang bersaksi di bulan November ini, karena sering didoakan dengan menggunakan minyak urapan mereka diterima bekerja, dan beberapa juga telah memberitahukan kepada saya bahwa mereka lulus sidang skripsi. Anda yang mau pergi untuk interview, urapi keningmu dengan minyak urapan, God's favour,  perkenanan Tuhan akan turun atas hidup Anda. Biarlah kepercayaan diri Anda karena ada minyak di keningmu. Anda akan diurapi karena diurapi melebihi teman-teman sekutumu, hikmat Tuhan akan mengalir menuntun Anda dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan interviewer Anda, bahkan orang yang menginterview Anda akan beroleh kasih dan hatinya dilembutkan Tuhan  sehingga ia akan berkata "sungguh ini adalah orang yang tepat untuk posisi ini." Itulah perkenanan Tuhan, itulah kemudahan dari Tuhan!

4. Ada Perjamuan Kudus (pengorbanan Yesus di kayu salib yang menyelamatkan). (ayat 8)

Yesus menjelaskan di ayat 8 bahwa apa yang dilakukan perempuan tersebut berhubungan dengan penguburan-Nya, akan kematian-Nya. Ketika kita berbiacara mengenai penguburan Yesus, itu artinya Yesus harus mati terlebih dahulu dimana di ayat-ayat selanjutnya kita bisa membaca betapa pengorbanan Yesus sungguh mulia sehingga Ia memberikan diriNya tergantung di atas kayu salib, Dia tertikam, tertombak dan mati untuk menebus segala pelanggaran, kesalahan, dan dosa Saudara dan Saya. Bahkan Alkitab katakan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh!

Suatu hari saya bersama istri pulang bekerja dan sesampainya di rumah kami kaget mendapati bahwa kedua anak kami (saat itu usianya 2 dan 5 tahun) muntah-muntah keracunan makanan. Kami tanya kepada embak yang mengasuh anak-anak kami "sejak kapan Aaron dan Pascal muntah-muntah?" Kemudian embak itu dengan tenangnya bilang "sejak pagi.." Setelah kami selidiki lebih lanjut ternyata menurut embak bahwa si Aaron dan Pascal muntah-muntah (banyak) setiap 10 - 15 menit sekali. Anda bisa bayangkan dari pagi sampai malam mereka muntah, malam itu kedua anak kami matanya sudah berlinang-linang karena menangis kesakitan dari pagi. Muka mereka berdua sudah pucat. Saya diingatkan Roh Kudus untuk memberikan mereka Perjamuan Kudus dan mendoakan mereka dengan minyak urapan, dan istri Saya juga langsung minta Saya untuk menumpangkan tangan saya untuk kesembuhan mereka. Dan terpujilah nama Tuhan, setelah Saya berikan Perjamuan Kudus dan mengolesi kening mereka, perut mereka sampai kaki mereka dengan minyak urapan. Kedua anak saya langsung berangsur-angsur tidak pucat lagi, mereka berangsur-angsur berhenti menangis dan tidak merasakan sakit lagi di pencernaan mereka, dan sembuh total dalam 10-15 menit! Halleluya


Tidak ada komentar: